Friday, May 23, 2008

Pesta Keboen Meeting

Senin, 19 Mei 2008
Setelah undangan beberapa hari sebelumnya, siang tanggal 19 Mei 2008 saya (dan pejabat-pejabat Unnes) diundang makan siang oleh pak Kunto (Ka Dinas PDK Prov Jateng) di Pesta Keboen. Yang hadir al: saya, PR IV (Prof. Dr. Fathur Rokhman), PR II (Drs. Wahyono, MM), PR III (Drs. Masruchi, M.Pd), Dekan FT (Drs. Abdurrahman, M.Pd.). Dari pihak PDK hadir al. : Pak Kunto, Pak Jasman, Pak Abu Syairi, Pak Purwandi, Pak Nurhadi Amiyanto, dan Pak Kartono.
Isi pertemuan, selain ramah tamah, adalah membahas usulan mengenai SMK Lab Unnes. Pada dasarnya mereka menyetujui bentuk konsorsium yang akan mengelola SMK Lab Unnes (konsorsium antara Dit PSMK, Dinas PDK Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Kota Semarang, dan Unnes). Masalah yang masih mengganjal adalah mencari payung hukum agar pihak PDK maupun pihak Unnes sama-sama bisa mengucurkan anggaran untuk mendanai sekolah tsb. Pihak PDK akan berkonsultasi dengan biro hukum, sementara saya dan tim penulis proposal terus mencermati dan memperbaiki proposal. Bila segala sesuatunya lancar, baru setelah pilgub akan dijadwalkan presentasi di depan Walikota mengenai bentuk sekolah (mungkin pada saat yang sama USB SMK untuk Semarang juga akan dipaparkan).

Bentuk sekolah yang mungkin:
  1. Swasta penuh. Bagi Dinas Pendidikan bentuk ini tidak meninggalkan masalah. bagi sekolah yang akan berdiri menjadi masalah besar. Pertama, berarti harus dibentuk Yayasan. Ini perkara yang tidak mudah. Sustainabilitasnya juga susah. SMA Mangunkarsa adalah contoh kegagalan. Lagian, untuk bentuk swasta ini, Dinas Pendidikan tidak mungkin rutin mengucurkan dana. Unnes juga begitu, perlu ijin Senat untuk pengucuran dana. Jadi, tidak mungkin swasta.
  2. Negeri penuh. Untuk bentuk ini, aset harus diserahkan pada pemkot (meskipun ada kasus di mana sekolah negeri berdiri di atas lahan bukan milik pemkot). Terang Unnes nggak mungkin menghibahkan begitu saja. Selain perlu ijin Senat, ijin dari Menkeu tentang pelepasan aset juga bakal menjadi masalah. Tentang 'peminjaman' lahan dan gedung untuk sekolah negeri, perlu dikaji lagi aspek hukumnya. Yang jelas, jika ini yang dipilih, harus ditegaskan mengenai kendali akademis atas sekolah itu (oleh Unnes atau Dinas Pendidikan?)
  3. Konsorsium. Ini yang belum jelas status hukumnya. Karena itu pihak Dinas Pendidikan perlu berkonsultasi dengan Biro Hukum untuk mendapatkan kepastian mengenai status apa yang akan diambil.

Sunday, May 11, 2008

SMK Lab Unnes : Genesis

15 April 2008 (Day minus 1)
Aku sedang di Yogya, memilih-milih CD di lantai 3 (atau 4) Ramai Mall. Ponsel bergetar, VR 1. ("Pak Hari di mana?") "Sedang di Yogya"( "Bisa bantu ya, meneruskan rencana bikin SMK di Pegandan bersama pak S." "Kapan balik Semarang?) "Nanti sore juga pulang". “Malah tanggal 16 besok ada rapat Usintec, Kita ketemu saja ya, saya pingin lebih jelas masalahnya" (“Ya, tak tunggu”). Telepon di tutup. Apa sebenarnya yang terjadi?. Aku sudah lama nunggu kelanjutan program SMK TI dan OT tapi sampai acara upacara wisuda tidak ada kelanjutannya. Ok, calm down. Tunggu besok.

16 April 2008 (Day1)
Rencana mau rapat Usintec jam 10.00. Hanya untuk omong-omong progress report persiapan. Nyempatin menemui VR1 dan VR4. VR4: “Pak Hari diminta meneruskan rencana SMK TI. Hubungi VR1”. “Lho gimana sih, kan dulu rencananya akan digarap pak S dan pak DYP. Apa ini kelanjutannya?” “Pak S ada tugas lain lagi. Bikin pusat pelatihan Kasek di Kelud”. “Oooo .. “
Selanjutnya ke ruang VR1. “Gimana sih sebenarnya?”. “Aku ngusulin anda untuk mengkoordinasi pendirian SMK TI di Pegandan. R sudah setuju. Hari ini coba temui R.” “ Oke, nanti segera setelah meeting Usintec”.
Usintec meeting. Diputuskan workshop dilaksanakan di hotel Pandanaran karena lebih murah (terutama akses internetnya). Draft “call for paper” sudah disepakati. Leaflet ada sedikit perubahan. Topik usulanku dipakai. Deadline naskah 7 Juni. Selesai.
Ke R sekarang. Nunggu beberapa menit. Intinya: Ditugasi merintis SMK di Pegandan. Tugas, jadi tidak ada tawar-menawar. Segera temui Ka Dinas Prov dan Kota. Lakukan persiapan-persiapan yang diperlukan. Tak ada pilihan. Jadi harus diterima!

17 April 2008 (Day 2)
Ketemu dan ngobrol dengan teman-teman guru SMK 7 (Jos, Netty, another man with glasses). Intinya: pernah ada rencana bikin SMK 12 khusus TI. Dokumen hanya satu. Ada di pak Tofik, kasie data Dinas Kota. Telah menghubungi pak Tofik dengan janji mau ketemu suatu saat nanti. Selesai. Ada beberapa dokumen yang sempat dikopi untuk draft proposal pendirian. Sore hari siap-siap berkemas karena esok (180408) harus ke Bogor (Mandala jam 0740, tiket sudah siap).

18 April 2008 (Day 3)
Pesawat landing sekitar jam 08.20. Keluar dari bandara, nunggu bus ke Bogor bersama pak Sahid, ada SMS dari VR 1. “Pak Hari dan pak S. Tolong diagendakan pertemuan Unnes dengan diknas prov dan kota untuk mengawali implementasi SMK TI di Pegandan. Waktu ideal 23 april siang”. Yang dimaksud waktu ideal itu karena tanggal 23 direncanakan ada tamu Dir SMK untuk MOU kerjasama entah apa. Karena itu, maka Senin harus ketemu VR1 atau VR4 untuk mengurus undangan buat pejabat prov dan kota.

21 April 2008
Ketemu VR1 dan VR4. Menegaskan masalah undangan. Ternyata sudah diselesaikan oleh Lina (sekr VR4). Aku hanya nambah undangan, Pak Kartono (sie SMK Prov) selain Pak Nurhadi dan Pak Kunto. Rencana ke Jakarta (Bintang GW) jadi mundur. Pakai Mandala yang jam 15.40.

23 April 2008
Tamu Jakarta batal datang. Buset dah. Tapi ya udah. Balik pulang saja. Tidur sambil nunggu waktu ke bandara. Sempat nemui VR1 sebentar dan ngomongin soal rencana SMK. Usulanku: sebaiknya labschool saja! VR1 setuju. Jadilah, rencana diarahkan ke pembentukan labschool SMK.
Di tempat parkir ketemu pak L. Katanya pak Kunto (kadinas) malah sudah nengok Pegandan untuk dijadikan SMK. Makin ruwet dan nggak jelas juntrungannya.

24 April 2008
Nelpon VR yang ternyata juga sedang di Jakarta (UNJ). Nanyain soal ketemunya pak Kunto dan R. Katanya memang iya, jadi ide SMK itu memang keinginan Unnes dan Dinas. Mulai ada gambaran sekarang.